Durian Montong Banyumas

Durian Montong Banyumas menggantikan Durian Montong Thailand

Metrotvnews.com, Jakarta: Larangan impor buah yang sudah diberlakukan sejak Januari 2013, berakibat pada hilangnya salah satu jenis durian yang menjadi idola masyarakat, yaitu Durian Monthong Thailand.

Durian yang memiliki daging berwarna kuning agak pucat dengan rasa manis ini berganti dengan durian lain yang warna buahnya oranye.

"Iya mba, sudah dilarang impor Monthong Thailand, tetapi kita punya Monthong Lokal asal Banyumas," ujar kepala toko Rumah Durian Harum Alan di Jakarta, Jumat(8/2).

Selain Monthong Thailand, lanjut Alan, toko juga mendatangkan jenis lain yang berasal dari Thailand seperti Kan Yao.

Ada pelanggan yang mencari-cari durian jenis Monthong, namun dengan sigap Alan menginformasikan durian jenis itu sudah tidak masuk ke Indonesia.

"Durian Medan juga banyak penggemarnya, lebih enak daripada Monthong Thailand. Kami juga impor dari Malaysia namanya Musang King," ujar Alan sambil menunjukan durian asal Malaysia yang sudah dikemas dalam kotak.

Soal impor dari Malaysia itu, Alan mengatakan larangan impor hanya berlaku untuk buah-buahan asal Thailand. Hingga saat ini, pihaknya masih memiliki pasokan buah durian dari Malaysia.

Ia juga menegaskan larangan impor tidak mempersulit penjualan, justru malah memajukan produk lokal.

"Yang pasti rumah durian terus mengusahakan agar buah terus ada. Harga monthong Thailand dan monthong lokal Rp45 ribu per kg, sementara durian Medan Rp32,5 ribu per kg," pungkasnya. (Siti Retno Wulandari/Ray) 

Sentra Pembibitan durian Montong ada disini 

Sepenggal Potret Sukses Bisnis Durian

Motivasi Dokter Gigi menjadi Pengusaha Durian

Menekuni usaha kebun durian memang tidak memandang latar belakang profesi, pendidikan maupun usia. Berbekal kejelian dalam mengamati kebutuhan pasar seorang AKP drg Legawa Hamijaya menekuni usaha bisnis kebun durian. 

Berbekal uang tabungan dari hasil membuka praktek dokter, dia memutuskan untuk membeli kebun seluas 10 hektar yang di tanami dengan berbagai pohon buah seperti kakao, durian, kelapa, alpukat dan tanaman lainnya.

Pada Tahun 2003 ia sengaja memperkerjakan 2 orang dan memutuskan untuk lebih fokus membudidayakan jenis durian. Bermodalkan 160 pohon durian di kebun, ia membangun kios di depan rumah dan mempersilahkan para konsumen untuk berkunjung langsung ke kebun duriannya guna memilih buah yang akan mereka beli. 

Strategi ini ternyata cukup ampuh untuk menarik minat konsumen sehingga kebun duriannya selalu ramai dikunjungi pecinta raja buah dan omset puluhan juta rupiahpun berhasil dikantongi olehnya.

Sentra Bibit Durian ada disini